Minggu, 06 Januari 2013

Bahaya Merokok



Rokok sangat berbahaya bagi kesehatan sang perokok maupun orang disekitarnya. Namun masih banyak yang mengabaikan bahaya rokok tersebut dan tidak peduli akan akibat yang disebabkan rokok.

Menurut hasil
penelitian oleh King's College London, merokok bisa ''membusukkan'' otak dengan merusak memori, kemampuan belajar dan daya nalar. Subjek penelitian dilakukan terhadap 8.800 orang dengan rentan usia berkisar 50 tahun keatas yang mengalami tekanan darah tinggi dan kelebihan berat badan. Penelitian tersebut juga menyatakan bahwa rokok juga mempengaruhi otak, meskipun dalam tingkat yang lebih rendah.

Bahaya rokok terhadap otak juga dikuatkan pendapat Komunitas Alzheimer yang mengatakan: ''Kami semua tahu, merokok, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi dan kelebihan berat badan adalah buruk untuk jantung. Penelitian ini menambah bukti bahwa mereka juga berpengaruh buruk untuk otak kita juga.''

Tidak hanya itu saja, menurut penelitian yang yang dipublikasikan oleh
American Journal of Public Health, menunjukan hasil yang cukup mencengangkan.

Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa terdapat 42.000 perokok pasif yang meninggal setiap tahunnya, dari korban tersebut 900 diantaranya dalah bayi. Tidak berhenti sampai disitu, ada kemungkinan 600.000 orang lainya berpotensi meninggal. Kerugian materi pun meningkat sekitar 6,6 miliar USD akibat berkurangnya produktifitas SDM yang merokok.

Survey yang dilakukan oleh lembaga Gallup menunjukan bahwa para perokok aktif dan non-perokok (perokok pasif) sepertinya tidak menyadari bahay rokok tersebut.

Agar mendapatkan hasil yang akurat para peneliti tersebut memeriksa penanda toksin dari rokok dalam tubuh, yang disebut
Cotinine. Para peneliti tersebut mengukur kadar cotinine dalam darah orang yang meninggal akibat rokok dan mendapati bahwa penyebab kematian paling tinggi lebih diakibatkan oleh dampak rokok terhadap paru-paru dibandingkan pada jantung.

Zat-zat Berbahaya pada Rokok

Hal yang harus benar benar dipahami yaitu ROKOK mengandungkurang lebih 4000 elemen-elemen, dan setidaknya 200 diantaranya dinyatakan bahaya bagi kesehatan. Racun utama pada rokok adalah tar,nikotin,dan karbon monoksida.

Tar adalah hirokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru. Nikotin adalah zat adiktif yang mempengaruhi syaraf dan peredaran darah. Zat ini bersifat karsinogen,dan mampu memicu terjadinya kangker paru-paru.

Selain yang disebutkan diatas berikut ini adalah sebagian dari bahaya akibat rokok:

Reproduksi dan Fertilitas
Dalam bungkus rokok tertera bahwa rokok dapat menyebabkan impoten. Hal ini benar adanya, dampak terhadap  reproduksi dan kesuburan sangat fatal. Merokok membuat seseorang beresiko lebih besar mangalami kerusakan sperma, mengurangi jumlah sperma dan menyebabkan kanker testis.

Paru-paru
Para perokok beresiko terserang Paru Obstruktif Kronik (PPOK), yaitu penyakit progresif yang berdampak membuat seseorang sulit bernapas. Banyak perokok tidak menyadari ketika terserang penyakit ini dan ketika mereka sadar semua sudah terlambat. Tidak ada obat untuk penyakit yang satu ini dan tidak ada cara untuk memperbaiki  kerusakan yang diakibatkanya.

Kanker
Perokok aktif maupun pasif berpotensi menimbulkan kanker seperti kanker paru, nasofaring, lidah sampai lambung. Kanker lambung bisa terjadi disebabkan asap rokok itu sebagian tertelan dan merusak sel-sel selaput lendir di lambung dan mengubahnya menjadi sel kanker

Jantung

Perokok juga akan rentan terkena penyakit jantung dan stroke. Hal ini disebabkan oleh karbon monoksida dari rokok mengambil oksigen pada darah dan berdampak pada pengembangan kolesterol yang mengendap di dinding arteri.

Mulut dan Gigi
Zat zat berbahaya pada rokok juga dapat menyebabkan bau mulut dan gigi bernoda. Dalam kondisi yang semakin lama pada area ini akan peningkatan risiko mengembangkan kanker pada lidah, tenggorokan, dan bibir.

Kulit
Rokok dapat mengakibatkan kurangnya suplay jumlah oksigen ke kulit sehingga dapat mempercepat penuaan dan lama kelamaan kulit akan tampak abu-abu.

Tulang

Bahaya rokok pun berpengaruh pada tulang tubuh, tulang akan cepat lemah dan rapuh. Hal ini lebih berbahaya pada kaum hawa, 5-10% wanita peroko lebih memiliki resiko lebih besar mengalami osteoporosis dibandingkan wanita non-perokok
Read More

Bentuk Pelayanan Rumah Sakit



Pelayanan rumah sakit ditunjukkan untuk : pasien/penderita dan keluarganya, orang sehat, masyarakat luas, dan institusi (asuransi, pendidikan, dunia usaha, kepolisian dan kejaksaan). Pelayanan terhadap pasien meliputi : pemeriksaan, penegakan diagnosis, tindakan terapeutik (pengobatan), tindakan pembedahan, penyinaran dan lain-lain.

Bentuk pelayanan rumah sakit dibagi atas pelayanan dasar, pelayanan spesialistik dan sub spesialistik dan pelayanan penunjang. Bentuk pelayanan ini akan sangat ditentukan juga oleh tipe rumah sakit.

Pelayanan dasar rumah sakit : rawat jalan (politeknik/ambulatory), rawat inap (inpatient care), dan rawat darurat (emergency care). Rawat jalan merupakan pertolongan kepada penderita yang masih cukup sehat untuk pulang ke rumah. Rawat inap merupakan pertolongan kepada penderita yang memerlukan asuhan keperawatan terus-menerus (continuous nursing care) hingga sembuh. Rawat darurat merupakan pemberian pertolongan kepada penderita yang dilaksanakan dengan segera.

Rawat darurat dilakukan dengan prinsip-prinsip : revive, review dan repair. Setiap pasien masuk rawat darurat khusus di rumah sakit kemungkinan dapat melalui 3 bagian sebelum masuk ke ruang rawat inap, atau kembali kerumah sendiri. Bagian-bagian ini adalah : ruang triage, ruang tindakan dan ruang observasi.

Pelayanan medis spesialistik dan sub spesialistik meliputi :

a. Pelayanan spesialis bedah, terdiri dari 8 spesialis yakni : bedah syaraf, bedah tumor, bedah urologi, bedah umum dan digestive, bedah orthopedic, bedah anak, bedah plastik dan rekonstruksi , bedah torax dan kardiovaskuler.

b. Pelayanan spesialis penyakit dalam terdiri dari 8 (delapan) sub spesialis yakni gastro enterologi, metabolisme/endokrin, cardiology, tropical medicine, rheumatologi, pulmonologi, ginjal dan hematology.

c. Pelayanan spesialis kebidanan dan penyakit kandungan terdiri dari 7 (tujuh) sub spesialis yakni obstetric dan gynocologi umum, perinatologi, endokrinologi, onkologi, obstetric dan gynocolgi social, reproduksi dan rekonstruksi.

d. Pelayanan spesialis kesehatan anak terdiri dari 14 (empat belas) sub spesialis yakni hematologyk pulmonologi , gastroenterologyk alergi immunologi, gizi, penyakit infeksi, pencitraan, nephrology, neonatology, endokrinologi, cardiologi, tumbuh kembang, dan pediatric gawat darurat.

e. Pelayanan spesialis telinga, hidung dan tenggorokan terdiri dari 6 (enam) sub spesialis, yakni : otology, audiologi-vestibular, faring-laringologi, rhinologi, onkologi THT dan bronkho-esofagologi.

f. Pelayanan spesial mata, terdiri dari 5 sub spesialis, yakni : glaucoma, external eye disease, retina/uvea, tumor dan trauma rekonstruksi.

g. Pelayanan spesialis neurology, terdiri dari 6 (enam) sub spesialis, yakni : neuro muscular, neuro fisiologi, neurologi anak, neuro opthalmologi, neuro radiologi dan neuro restorasi.

h. Pelayanan spesialis kulit dan kelamin, terdiri dari 7 (tujuh) sub spesialis, yakni : allergi immunologi, kosmetik, mikologi, dermatologi, penyakit hubungan seksual, umum dan MH (Morbus Hansen).

i. Pelayanan spesialis anaesthesi, terdiri dari 6 (enam) sub spesialis, yakni : thorax & cardiovascular anaesthesia, neuro anaesthesia, regional analgesia, obstetric anaesthesia and labor painless, pain clinic and palliative care, dan intensive cara unit.

j. Pelayanan medis spesialis rehabilitasi medik.

k. Pelayanan medis spesialis gizi klinik.

Pelayanan bedah (operasi) dilakukan di instalasi bedah sentral. Instalasi bedah sentral merupakan pusat seluruh kegiatan pembedahan pasien di rumah sakit. Oleh karena itu, ada prinsip-prinsip yang harus dipatuhi di dalam bedah sentral ini, yaitu : cukup nyaman bagi tim, mencegah infeksi dan kontaminasi, dan membuat barrier antara hal-hal yang sifatnya bersih dengan yang kotor.

Selain itu juga di rumah sakit terdapat pelayanan penunjang, yaitu : penunjang diagnostic (radiology dan laboratorium), penunjang terapi (farmasi, gizi, rehabilitasi media dan kamar bedah). Pelayanan penunjang medis spesialistik, terdiri dari :

a. Pelayanan spesialis radiology, yang terbagi atas : sub spesialis radiology anak, sub spesialis C. Tomografi, sub spesialis radiology, dan sub spesialis angiografi.

b. Pelayanan spesialis patologi klinik.

c. Pelayanan spesialis parasitologi klinik.

d. Pelayanan spesialis mikrobiologi klinik.

e. Pelayanan spesialis patologi anatomi.

Jenis Pelayanan Rumah Sakit

Dari bentuk pelayanan rumah sakit tersebut di atas, maka jenis pelayanan rumah sakit dikelompokkan atas :

a. Kelompok pelayanan medis, meliputi 6 (enam) jenis pelayanan, yakni : (1) pelayanan rawat jalan, (2) pelayanan rawat darurat, (3) pelayanan rawat inap, (4) pelayanan bedah sentral, (5) pelayanan rawat intensif, dan (6) pelayanan rehabilitasi medik.

b. Kelompok pelayanan penunjang medis, mencakup 3 (tiga) jenis pelayanan, yakni : (1) pelayanan radiology dan imaging, (2) pelayanan laboratorium, dan (3) pelayanan farmasi.

c. Kelompok penunjang non medik, mencakup 6 (enam) jenis pelayanan, yakni (1) pelayanan gizi rumah sakit, (2) pelayanan pemulasaran jenazah, (3) pelayanan binatu, (4) pelayanan pemeliharaan dan perbaikan sarana, (5) pelayanan pelatihan dan pelatihan, dan (6) pelayanan sosial.
Read More

Jenis Penyakit Bayi

Inilah 11 jenis penyakit yang sering dialami bayi pada tahun pertama. Bunda perlu mengenali dengan baik 11 penyakit ini agar tidak mudah panik ketika bayi tiba-tiba sakit, namun tetap waspada.

Apnea (Tidak Bernapas Spontan)
Apnea merupakan penyakit dimana seseorang tidak bernapas selama beberapa detik secara spontan ketika tidur. Tidak hanya orang dewasa, bayi yang baru lahir dan khususnya bayi prematur pun bisa mengalami apnea.

Sesak Napas
Bayi yang mengalami sesak napas akan mengalami kesulitan saat menarik napas, atau napas bayi berbunyi disertai batuk. Waspada jika wajah bayi menjadi kebiruan akibat kekurangan oksigen.

Ruam Popok
Ruam popok merupakan penyakit yang membuat kulit bayi iritasi. Biasanya iritasi ini disebabkan karena pemakaian popok yang tidak benar.

Kuning (Jaundice)
Penyakit kuning ini biasanya membuat kulit dan mata bayi berwarna kuning. Sampai batas-batas tertentu, penyakit ini tidak berbahaya, tapi ibu perlu waspada jika kuning pada bayi tidak kunjung hilang.

Eksim Susu (Dermatitis Atopi)
Eksim susu merupakan salah satu masalah kulit paling umum ditemukan pada bayi. Mitosnya, dinamakan eksim susu karena ASI yang mengenai kulit di sekitar mulut bayi yang menyebabkan bercak merah.

Batuk Pilek
Virus bisa menjadi penyebab penyakit ini menyerang bayi. Segera bawa ke dokter jika bayi batuk pilek hingga kemampuan minumnya berkurang, atau tidak sembuh lebih dari seminggu.

Infeksi Saluran Napas
Infeksi saluran napas merupakan segala bentuk infeksi yang menyerang saluran pernapasan atas (ISPA). Tak jarang juga saluran pernapasan bawah. Infeksi saluran napas ini bisa saja terjadi pada bayi baru lahir (newborn).
    
Infeksi Telinga Tengah
Infeksi telinga tengah menyerang salah satu bagian telinga, yaitu telinga bagian tengah atau daerah sekitar gendang telinga.

Sembelit
Biasanya terjadi karena bayi kekurangan cairan atau akibat perubahan makanan dan dimulainya pemberian makanan padat pertama. Waspada jika sembelit masih terjadi sampai lebih dari satu bulan.

Muntah
Muntah bisa terjadi karena bayi kekenyangan, terlalu banyak udara dalam lambung, dan sebagainya. Waspada bila bayi terus menerus muntah tanpa henti.

Diare
Virus yang biasa disebut rotavirus seringkali menjadi penyebab diare, di samping penyebab-penyebab lainnya. Ibu harus waspada jika diare disertai darah.

Penyakit-penyakit tersebut di atas memang biasa dan mungkin terjadi pada bayi Bunda sejak lahir hingga usia-usia tertentu. Bunda, tidak perlu panik jika kondisi semakin parah sebaiknya segera bawa ke dokter.
Read More

Sabtu, 05 Januari 2013

Jenis Pelayanan Kesehatan



Jenis pelayanan kesehatan terdiri dari beberapa macam. Adapun jenis pelayanan kesehatan dapat dikelompokkan sebagai berikut:
  1. Pemeriksaan aktivitas kegiatan sehari-hari meliputi kegiatan dasar dalam kehidupan seperti mandi, makan minum berjalan dan lain-lain. 
  2. Pemeriksaan status mental. 
  3. Pemeriksaan status gizi melalui penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan dan dicatat dalam grafik indeks massa tubuh. 
  4. Pengukuran tekanan darah. 
  5. Pemeriksaan laboratorium sederhana (hemoglobin) pemeriksaan gula dalam air seni sebagai deteksi awal adanya penyakit diabetis mellitus, dan pemeriksaan protein dalam air seni sebagai deteksi awal penyakit ginjal. 
  6. Pelaksanaan rujukan ke puskesmas bila diperlukan. 
  7. Penyuluhan, bisa dilakukan di dalam atau di luar kelompok dalam rangka kunjungan rumah dan konseling kesehatan sesuai dengan masalah kesehatan yang dihadapi oleh individu atau kelompok lansia. 
  8. Dokter praktik swasta terutama menangani para lansia yang memerlukan tindakan kuratif insidential. Seperti telah ditemukan di atas, semua pelayanan kesehatan harus diintegrasikan dengan layanan kesejahteraan harus diintergasikan dengan layanan kesejahteraan yang lain dari dinas sosial, agama, pendidikan, kebudayaan dan lain-lain.
Selain pelayanan di atas, bagi lansia juga diperlukan kualitas pelayanan yang baik, intensitas perawatan yang tinggi, maupun pengkajian komprehensif yang meliputi pengkajian terhadap status fisik, mental psikologis, sosial, nutrisi lingkungan. Semua hal tersebut harus dilakukan oleh sebuah tim multidisiplinier. Pelayanan semacam itu kemudian disebut juga oleh pelayanan geriatrik terpadu.
Pelayanan kesehatan geriatrik terpadu bagi lansia berdaarkan fasilitas yang dimilikinya untuk pasien geriatrik dikategorikan sebagai berikut:
  1. Pelayanan sederhana (hanya memiliki fasilitas poliklinik) --- Jenis kegiatan yang dapat dilakukan berupa pengkajian, konsultasi, pemeriksaan, penyuluhan, dan supervisi ke puskesmas. Bentuk fasilitas pelayananya berupa poliklinik, sedangkan sumber daya manusia yang diperlukan adalah internist-geriatrist, perawat geriatrik, ahli gizi, dan pekerja sosio-medik. 
  2. Pelayanan sedang (memiliki fasilitas poliklinik dan klinik siang) --- Pelayanan sedang merupakan gabungan antara pelayanan tingkat sederhana yang ditambah terapi fisik, terapi okupasi, terapi bicara, rekrasi dan pemeriksaan maupun perawatan gigi-mulut sederhana. Adapun bentuk fasilitas pelayanannya berupa poliklinik dan day hospital . Dengan demikian sumber daya yang diperlukan disesuaikan dengan jenis pelayanan tersebut. 
  3. Pelayanan lengkap (memiliki fasilitas poliklinik, klinik siang, ruang rawat akut, dan kronik). Pada tingkat ini, jenis pelayanan maupun SDM relatif sama dengan tipe sedang namun memiliki ruang rawat akut. 
  4. Pelayanan paripurna (pelayanan lengkap ditambah fasilitas panti werdha) --- Pada tingkat paripurna, selain semua jenis pelayanan yang terdapat di tingkat lengkap ditambah dengan ruang rawat kronik atau panti werdha.
Departemen Kesehatan RI mempunyai tiga program kesehatan bagi lansia berupa Puskesmas Santun Usia Lanjut, Pembinaan Kelompok Usia Lanjut dan Posyandu Usia lanjut (Pedoman Puskesmas Santun Usia Lanjut, Depkes RI, 2005).

Read More